Mahasiswa PPKn Berbagi Ilmu: Gelar Konseling Sebaya untuk Angkatan 2024
Yogyakarta – Pada tanggal 30 Mei 2025, mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2023, Nabila Sya’fa Laksita, melaksanakan kegiatan konseling sebaya untuk mahasiswa baru angkatan 2024. Kegiatan ini bertujuan memberikan pendampingan psikologis dan sosial guna membantu mahasiswa baru menyesuaikan diri dengan lingkungan akademik dan kehidupan kampus. Melalui metode interaktif seperti diskusi, tanya jawab, dan sharing session, Nabila berperan aktif membimbing peserta agar dapat lebih percaya diri dan termotivasi dalam menjalani masa studi. Konseling sebaya ini juga menjadi sarana efektif untuk membangun solidaritas dan hubungan positif antar angkatan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan mental mahasiswa dengan suasana yang nyaman dan terbuka karena dilakukan oleh sesama mahasiswa.
Kegiatan konseling sebaya ini memberikan banyak manfaat bagi peserta, terutama dalam hal adaptasi dan pengembangan diri. Dengan adanya sesi berbagi pengalaman dan diskusi terbuka, mahasiswa baru merasa lebih mudah memahami tantangan yang akan mereka hadapi selama masa studi. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat rasa kebersamaan dan dukungan antar mahasiswa, sehingga menciptakan lingkungan kampus yang lebih suportif dan inklusif. Pendekatan yang dilakukan oleh mahasiswa senior seperti Nabila membuat suasana konseling menjadi lebih akrab dan efektif dalam menyampaikan pesan-pesan motivasi dan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi mahasiswa baru.
Salah satu peserta, Andri, mengungkapkan pendapatnya setelah mengikuti kegiatan ini,
“Konseling sebaya ini sangat membantu saya dalam memahami bagaimana cara beraktifitas akademik dan sosial di kampus. Saya merasa lebih percaya diri karena bisa langsung bertanya dan berdiskusi dengan senior yang sudah berpengalaman. Selain itu, suasana yang hangat dan terbuka membuat saya merasa didukung dan tidak sendirian dalam menghadapi tantangan sebagai mahasiswa baru.” Pendapat Andri salah seorang peserta