UAD dan SMA Muhammadiyah Kasihan Jalin Sinergi Kuatkan Karakter Siswa Melalui Integrasi ISMUBA

Sinergi Kuatkan Karakter Siswa Melalui Integrasi ISMUBA di SMA Muhammadiyah 1 Kasihan
Yogyakarta, 2 Juli 2025 – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat pendidikan karakter di Indonesia. Melalui kolaborasi antara Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) FKIP, Prodi PGSD, dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UAD, sebuah kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertema “Integrasi Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (ISMUBA) dalam Pembelajaran Karakter dan Moral” telah sukses dilaksanakan.
Kegiatan ini berlangsung secara daring pada Selasa, 1 Juli 2025, melalui platform Google Meet, dengan melibatkan guru-guru dari SMA Muhammadiyah Kasihan, Bantul, Yogyakarta, sebagai mitra utama. Sebanyak 77 peserta, terdiri dari guru dan mahasiswa UAD, menunjukkan antusiasme tinggi selama jalannya kegiatan. Acara ini dipandu oleh Ani Nur Haryanti, seorang mahasiswa Prodi PPKn, dan menghadirkan dua pemateri utama: Abdurrahman Darojat, S.Pd., MA., yang membawakan materi “Integrasi ISMUBA dalam Pembelajaran Karakter dan Moral”, serta Yasir Marzuqi, S.Pd., M.Pd., yang menyampaikan materi “Pendekatan Pembelajaran Berbasis Integrasi ISMUBA”.
Dikdik Baehaqi Arif, M.Pd., Ketua Prodi PPKn FKIP UAD, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen akademik UAD untuk memperkuat pendidikan karakter yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Ia juga menyoroti pentingnya integrasi ISMUBA sebagai pendekatan vital dalam menjembatani nilai-nilai moral dengan kebutuhan pembelajaran di abad ke-21. Senada dengan itu, Trisna Sukmayadi, Ketua Tim Pengabdian, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata implementasi Tri Dharma perguruan tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.
Apresiasi penuh datang dari Kepala SMA Muhammadiyah Kasihan, Tugino, SE., M.Pd. Ia menilai materi yang disampaikan sangat relevan dan dibutuhkan oleh para guru, terutama dalam upaya memperkuat identitas sekolah Muhammadiyah yang menekankan nilai keislaman dan moralitas. Tugino berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut dalam bentuk pendampingan dan pelatihan berkelanjutan.
Dalam sesi pemaparan materi, Abdurrahman Darojat menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai ISMUBA secara substantif, bukan hanya sekadar formalitas kurikulum. Ia menggarisbawahi bahwa pembelajaran karakter yang kuat harus berakar dari nilai tauhid, akhlak, dan fikih yang disesuaikan dengan dinamika generasi muda. Sementara itu, Yasir Marzuqi menekankan perlunya pendekatan pembelajaran yang kolaboratif dan kontekstual agar ISMUBA tidak hanya dipahami secara teoritis, tetapi juga dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari oleh para siswa (TS).

Abdurrahman Darojat dan Yasir Marzuqi, dua narasumber pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat PPKn UAD
Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang mempertemukan ide, pengalaman, serta tantangan yang dihadapi para guru dalam mengintegrasikan ISMUBA ke dalam berbagai mata pelajaran. Sebagai tindak lanjut, tim pengabdian UAD berencana menyusun modul integratif dan melakukan pendampingan kurikulum berbasis ISMUBA bersama para guru mitra. UAD berharap kolaborasi ini dapat menjadi contoh sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah dalam membentuk generasi muda yang berkarakter, religius, dan bermoral kuat sesuai dengan nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan.